Pengaruh pengecoran timah hitam dengan timah murni terhadap laju korosi

Authors

  • Arisjeresua Siregar Teknik Mesin, Universitas Al Azhar
  • Andri Ramadhan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Al-Azhar
  • Mawardi Mawardi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Asahan

DOI:

https://doi.org/10.54123/vorteks.v3i1.151

Keywords:

timah, korosi, nelayan, weight loss

Abstract

Timah umumnya digunakan oleh para nelayan pada jala sebagai pemberat untuk menangkap ikan dilaut, di perairan Cirebon dikenal alat tangkap ikan bernama kejer yaitu benda yang terbuat dari timah yang dipakai sebagai pemberat oleh nelayan skala kecil. Potensi kelautan dan perikanan Sumatera Utara terdiri dari potensi tangkapan ikan dan budidaya perikanan, potensi ikan 276.030 ton/tahun. Hal ini menarik karena umumnya alat tangkap ikan menggunakan timah untuk pemberatnya sehingga penelitian ditujukan pada aspek tersebut yaitu korosi dan prosesnya dengan uji kekerasan rockweel. Penelitian menghasilkan laju korosi yang paling tinggi yaitu specimen Pb dan Sn B. dengan nilai laju korosi sebesar 0,00002%, 0,00004%, dan 0,00007%, laju korosi terendah terdapat pada spesimen Pb & Sn A dengan nilai laju korosi 0,00001 %, 0,00002%, 0,00004%..Nilai kekerasan tertinggi adalah sebesar 26 HRB (nilai kekerasan rockwell), sedangkan nilai kekerasan terendah adalah 17 HRB, dengan nilai rata-rata kekerasan adalah sebesar 22,33 HRB. Kehilangan berat/weight loss akibat korosi yang terjadi pada spesimen timah Pb dan Sn yaitu semakin meningkatnya waktu perendaman pada spesimen maka semakin besar pula kehilangan berat yang terjadi pada spesimen

Downloads

Published

2022-04-28