https://jurnal.alazhar-university.ac.id/index.php/agrofolium/issue/feed Jurnal Agrofolium 2025-02-12T20:08:17+07:00 Aisyah Lubis,S.P.,MP jurnalagrofoliumfp@gmail.com Open Journal Systems <p>ISSN : <a title="issn cetak" href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20210922250839522" target="_blank" rel="noopener">2808-0815 (media cetak)</a>| ISSN : <a title="issn online" href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20210922300861522" target="_blank" rel="noopener">2808-0114 (media online)</a></p> <p>Jurnal AGROFOLIUM adalah wadah menerbitkan artikel penelitian yang asli dibidang Pertanian khususnya Agroteknologi. Jurnal ini dekelola oleh Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Al Azhar Medan terbit 2 kali setahun yaitu bulan Agustus dan Februari. Tim editorial bertujuan untuk mempublikasikan penelitian dan inovasi yang kreatif, berkualitas tinggi dengan mengangkat berbagai hasil riset atau penelitian maupun studi kasus yang terjadi dilapangan dari berbagai aspek dan perspektif yang berkembang dalam masyarakat.</p> https://jurnal.alazhar-university.ac.id/index.php/agrofolium/article/view/418 PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN AIR REBUSAN KEDELAI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L saccharata sturt) 2025-02-12T19:21:59+07:00 Anita Sari as7988344@gmail.com Farida Hariani faridahariani@gmail.com Aisyah Lubis aisyahlubis3@gmail.com <p>Jagung manis (<em>Zea mays</em> L <em>saccharata</em>) atau yang lebih dikenal dengan nama sweet corn mulai dikembangkan di Indonesia pada awal tahun 1980, diusahakan secara komersial dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan hotel dan restoran. Jagung manis merupakan salah satu serealia sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Air Rebusan Kedelai&nbsp; Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (<em>Zea mays</em> L <em>saccharata</em>). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor yang diteliti dan 3 ulangan dimana factor pertama adalah pemberian pupuk kandang sapi (S) yang terdiri dari 3 taraf yaitu&nbsp; S<sub>0</sub> = kontrol,&nbsp; S<sub>1</sub>= 2 kg Plot<sup>-1</sup> (10 ton ha<sup>-1</sup>),&nbsp; S<sub>2</sub>= 4 kg Plot<sup>-1</sup> (20ton ha<sup>-1</sup>).Faktor kedua adalah pemberian air rebusan kedelai (A) terdiri dari 4 taraf yaitu A0 = kontrol, A<sub>1</sub> = 75 ml 1 L<sup>-1</sup>, A<sub>2</sub> = 150 ml &nbsp;1 L<sup>-1</sup>, A<sub>3</sub> = 225 ml 1 L<sup>-1</sup>. Parmeter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), luas daun (cm2), panjang tongkol berkelobot (cm), bobot tongkol berkelobot per sampel (g), dan bobot tongkol berkelobot per plot (g). Hasil penelitian&nbsp; menunjukkan bahwa&nbsp; pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman, luas daun,&nbsp; panjang tongkol berkelobot, bobot tongkol berkelobot per sampel dan berpengaruh nyata terhadap parameter bobot tongkol berkelobot per plot. Pemberian air rebusan kedelai berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati Interaksi pemberian pupuk kandang sapi dan pemberian air rebusan kedelai berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter pengamatan.</p> 2025-02-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Agrofolium https://jurnal.alazhar-university.ac.id/index.php/agrofolium/article/view/419 Pemberian Kompos Ampas Tahu Dan Dosis Pupuk KCl Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) 2025-02-12T19:32:47+07:00 Muhammad Rendy Prayoga muhammadrendyprayoga@gmail.com Ahmad Sofian ahmadsofian@gmail.com Erlita erlitachaniago@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos ampas tahu dan dosis pupuk KCl serta interaksinya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi&nbsp; Bawang Merah (<em>Allium ascalonicum</em> L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor yang diteliti dan 3 ulangan dimana faktor pertama adalah Pupuk Kandang Sapi (A) yang terdiri dari 3 taraf yaitu&nbsp; A0 = tanpa perlakuan (kontrol), A1 = 1.5 kg plot<sup>-1</sup>, A2 = 3 kg plot<sup>-1</sup>.&nbsp; Faktor pemberian dosis pupuk KCl (K) terdiri dari 4 taraf yaitu K0 = tanpa perlakuan (kontrol), K1 = 7.5 kg plot<sup>-1</sup> , K2 = 15 kg plot<sup>-1</sup> dan K2 = 22.5 kg plot<sup>-1</sup>. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), jumlah umbi per rumpun (umbi), bobot basah umbi tanaman/sampel (g), bobot basah umbi tanaman/plot (g) dan bobot kering umbi tanaman (g). . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos ampas tahu berpengaruh sangat nyata terhadap parameter bobot basah umbi tanaman per plot, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, bobot basah umbi tanaman per sampel, dan bobot kering tanaman per sampel. Pemberian dosis pupuk KCl berpengaruh tidak nyata terhadap parameter&nbsp; tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per rumpun, bobot basah umbi tanaman per sampel, bobot basah umbi tanaman per plot, dan bobot kering tanaman per sampel. Interaksi pemberian kompos ampas tahu dan dosis pupuk KCl berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang ada.</p> 2025-02-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Agrofolium https://jurnal.alazhar-university.ac.id/index.php/agrofolium/article/view/420 Pemberian Solid dan Pupuk NPK Mutiara ( 16-16-16 ) terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Main Nursery 2025-02-12T19:39:50+07:00 Efi Said Ali efisaidali@gmail.com Asmara Sari Nasution asmarasari@gmail.com Sahputra putrapratama2700@gmail.com <p>Kelapa Sawit yang kebutuhan nya cenderung meningkat, tersebut memerlukan kecukupan bibit yang berkualitas dalam jumlah banyak. Bibit yang berkualitas diperoleh melalui kegiatan pemeliharaan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk solid dan pemberian pupuk NPK mutiara serta interaksinya terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (<em>Ela</em><em>e</em><em>is gu</em><em>i</em><em>n</em><em>eensis</em> Jacq.) Di Main Nursery. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor yang diteliti dan 3 ulangan dimana faktor pertama adalah pupuk solid (S) yang terdiri dari 3 taraf yaitu&nbsp; S<sub>0</sub> = tanpa perlakuan (kontrol), S<sub>1</sub> = 400 g/polibag<sup>-1</sup>, S<sub>2</sub> = 800 g polibag<sup>-1</sup>.&nbsp; Faktor pemberian pupuk NPK mutiara (F) terdiri dari 4 taraf yaitu F<sub>0</sub> = tanpa perlakuan (kontrol), F<sub>1</sub> = 50 g polibag<sup>-1</sup>, F<sub>2</sub> = 75 g polibag<sup>-1</sup> dan F<sub>3</sub> = 100 g polibag<sup>-1</sup>. Parameter yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman , bobot kering akar, bobot bobot kering tanjuk. Hasil penelitian&nbsp; menunjukkan bahwa pemberian pupuk solid berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman, juga berpengaruh tidak nyata terhadap parameter bobot kering akar dan bobot kering tanjuk. Pemberian pupuk NPK mutiara berpengaruh tidak nyata terhadap parameter tinggi tanaman, juga berpengaruh tidak nyata terhadap parameter bobot kering akar dan bobot kering tanjuk. Interaksi dari kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata&nbsp; terhadap semua parameter yang diamati.</p> 2025-02-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Agrofolium https://jurnal.alazhar-university.ac.id/index.php/agrofolium/article/view/421 Hubungan Curah Hujan, Pupuk NPK Dan Dolomit Terhadap Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Kebun Talang Jerinjing Riau 2025-02-12T19:47:52+07:00 Siti Devi Farahdiba sitidevifarahdiba04@gmail.com Dermawan Hutagaol dermawan@gmail.com Nazri Maulana Khani nazri@gmail.com <p>Siti Devi Farahdiba “Hubungan Curah Hujan, Pupuk NPK dan Dolomit terhadap Produksi Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Talang Jerinjing Riau” dibawah bimbingan Ibu Ir. Dermawan Hutagaol, M.P. sebagai pembimbing I dan Ibu Aisyah Lubis, SP., M.P. sebagai pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan curah hujan, Pupuk NPK dan&nbsp; Dolomit serta interaksinya terhadap produksi kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di kebun Talang Jerinjing Riau. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei yang diawali dengan penetapan lokasi Blok dan pengumpulan data. Data yang diproleh diolah dengan model matematika Y= a + bx (Regresi Sederhana), dan Y= a + + + &nbsp;(Regresi Berganda). Dimana Y= produksi tandan buah segar, a, = konstanta, <sub>&nbsp;</sub>= curah hujan, <sub>&nbsp;</sub>&nbsp;= NPK, <sub>&nbsp;</sub>&nbsp;= Dolomit. Parameter yang diamati adalah jumlah tandan hektar<sup>-1</sup>, jumlah tandan pohon<sup>-1</sup>, berat tandan hektar<sup>-1</sup>, berat tandan tandan<sup>-1</sup>. Hasil penelitian menemukan bahwa curah hujan memiliki korelasi positif sangat nyata dengan parameter berat tandan tandan<sup>-1</sup> tetapi memiliki korelasi negatif sangat nyata dengan parameter jumlah berat tandan hektar<sup>-1</sup> dan jumlah tandan pohon<sup>-1</sup>. Pemberian pupuk NPK memiliki korelasi negatif nyata dengan parameter jumlah tandan hektar<sup>-1</sup>, jumlah tandan pohon<sup>-1</sup>, dan berat tandan hektar<sup>-1</sup>, tetapi memiliki korelasi negatif nyata dengan berat tandan<sup>-1</sup>. Pemberian pupuk dolomit memiliki korelasi positif nyata dengan parameter jumlah tandan hektar<sup>-1</sup>, jumlah tandan pohon<sup>-1</sup>, dan berat tandan hektar<sup>-1</sup>, tetapi memiliki korelasi positif tidak signifikan dengan berat tandan<sup>-1</sup>. Interaksi antara curah hujan, NPK, dan pupuk dolomit memberikan pengaruh nyata terhadap parameter berat tandan hektar<sup>-1</sup> dan berat tandan/batang, namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah tandan hektar<sup>-1</sup> dan jumlah tandan pohon<sup>-1</sup>.</p> 2025-02-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Agrofolium https://jurnal.alazhar-university.ac.id/index.php/agrofolium/article/view/422 PENGENDALIAN HAMA ULAT KANTONG (Metisa plana Walker) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) YANG MENGHASILKAN (TM) DENGAN SISTEM INJEKSI BATANG DI KEBUN TINJOWAN PTPN IV REGIONAL II AFDELING III 2025-02-12T19:56:21+07:00 Riky Aspandy ricky@gmail.com Sulthon Parinduri sulthonparinduri@gmail.com Muhammad Yusuf Dibisono yusufdi@gmail.com Henry Budi Hasibuan budihasibuan@gmail.com <p>Monitoring populasi adalah langkah awal didalam sistem PHT terhadap UPDKS dan merupakan dasar untuk memutuskan perlu atau tidaknya dilakukan tindakan pengendalian. Populasi UPDKS adalah berupa kelompok –kelompok kecil, kemudian akan berkembang semakin membesar pada generasi berikutnya, dan akhirnya kelompok–kelompok hama tersebut akan saling menyatu dan memenuhi hamparan tanaman kelapa sawit yang luas. Kerugian akibat serangan hama yang cukup berat (explosive) dapat menurunkan produksi sampai 40%. Pengamatan (sensus) adanya serangan hama dan penekanan populasi pada saat akan melampaui “batas kritis”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari pengendalian hama ulat kantong dengan metode injeksi batang pada tanaman kelapa sawit (<em>Elaeis guineensis</em> Jacq.) yang menghasilkan (TM). Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Tinjowan Afdeling III. Waktu penelitian mulai dari April -&nbsp; Juni 2022. Penelitian ini menggunakan Statistika deskriptif yang bertujuan memberikan uraian, gambaran dan deskripsi objek penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan data primer, yaitu pengambilan sampel (sampel tanaman) dilakukan dengan metode sensus <em>Global Telling</em>, sensus <em>Efektif Telling</em> dan <em>Netelling</em>/ sensus mortalitas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil sebelum pengendalian pada sensus global populasi hama ulat kantong dengan rata-rata ulat menyerang sebanyak 16,6 ulat per pelepah yang termasuk kriteria serangan berat dengan intensitas serangan hama tiap lokasi 44 %, dan pada sensus <em>efektif</em> populasi hama ulat kantong dengan rata-rata menyerang sebanyak 24.94 ulat per pelepah termasuk kriteria serangan berat dengan intensitas serangan hama tiap lokasi 29 %. Hasil sensus <em>netelling</em> sesudah pengendalian hama ulat kantong jumlah rata-rata ulat per pelepah 1.03&nbsp; dengan mortalitas kematian 96.91 %.</p> 2025-02-12T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Agrofolium