Kompor Portabel briket kulit durian sebagai energi alternatif masa depan

Authors

  • Zufri Hasrudy Siregar Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Asahan
  • San Lilandana Siregar Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Al Azhar Medan
  • Andre Effendi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Al Azhar Medan

DOI:

https://doi.org/10.54123/vorteks.v2i2.89

Keywords:

Sampah, Briket, Kompor portabel, Kulit Durian

Abstract

Secara umum, untuk setiap buah durian secara proporsional terdapat kandungan buah durian sebesar 20-35% dari berat buah, biji 5-15%, dan sisanya merupakan kulit yaitu 60-75%. Sehingga lebih dari 60% produksi buah durian adalah menghasilkan limbah. Untuk tahun 2019 di Sumatera Utara potensi produksi buah durian sebesar 90.105 Ton, tumbuh 8,73 % dari sebelumnya 82.872 ton per tahun (sumber: BPS dan Direktorat Jendral Hortikultura) dengan potensi sampah kulit durian 59.147 Ton sampah kulit durian dimanah kondisi ini diperparah oleh dibuang sembarangannya kulit tersebut dipinggir jalan dan parit/ got, hal ini dapat menjadi salah satu penyebab banjir jalan dan timbulnya penyakit. Penelitian ini bertujuan membuat teknologi yang bermanfaat sebagai alternatif energi yang berdasarkan kesimpulan yaitu untuk membuat satu kompor portabel briket didapat dengan biaya Rp 405.500. Dari hasil percobaan briket dengan menggunakan kompor portabel waktu pembakaran yang didapat untuk satu briket adalah 2,5 jam Untuk menggunakan kompor dibutuhkan biaya Rp 550.500 sebagai biaya awal untuk penggunaan

Downloads

Published

2021-10-15